Kutipan Cerpen2,,

22.50 / Diposting oleh ruli triyani /

Waktu dan Cinta
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, Kecantikan, dan Waktu. Mereka hidup berdampingan dg baik. Namun suatu ketika, datanglah badai. Air laut tiba2 naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni cepat2 berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tdk dpt berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sdg mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh , maaf Cinta” kata kekayaan, “Perahuku telah penuh dg harta bendaku. Aku tak dapat membawamu, nanti perahu ini tenggelam.. Lagipula tak ada tempat lg bagimu di perahuku. Lalu kekayaan mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun dilihatnya Kegembiraan lewat dg perahunya. “Kegembiraan, tolong aku!”, teriak Cinta. Tapi kegembiraan terlalu gembira krn ia menemukan perahu shg ia tdk mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan bawa aku bersamamu!” teriak Cinta. “Wah, Cinta kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini”, kata kecantikan.
Saat itu lewatlah Kesedihan, “ Kesedihan bawalah aku bersamamu”, kata Cinta. “Maaf Cinta, aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja.”, kata kesedihan sambil mengayuh perahunya.
Cinta putus asa, ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara, “ Cinta, mari cepat naik perahuku!”, Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat2 Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air mulai naik.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi. Pada saat itulah barulah Cinta sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yg menyelamatkannya. Cinta menanyakannya kpd penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua tadi?, dia adalah Waktu” kata org tsb. “tapi , mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman2 yg mengenalku pun enggan menolongku”, tanya Cinta heran. Kata orang itu “ Sebab hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu”.

Ingin membaca cerpen-cerpen lain yang penuh makna hidup??? yang memberisemangat, motivasi, saran-saran dan pesan arti hidup sebenarnya?? KLIK DI SINI

Label:

1 komentar:

Anonim on 20 November 2008 pukul 00.58

wah rul... bagus nih...
hanya 'waktu' yg tahu berapa nilai sesungguhnya dari 'cinta'....
keren, sist...!!!
meaningful pula...
keren!

Posting Komentar